- Back to Home »
- Dakwah »
- Tujuan Manusia Diciptaan
Rabu, 08 Juli 2015
Assalamu'alaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh..
Selamat malam semuanya...
Mungkin
mulai dari sekarang saya akan selalu posting antara jam 00.00-06.00.
kenapa?? karna paket internetan saya cuma di waktu itu saja (paket kendo
kartu Tr*)
postingan kali ini saya akan berdakwah sedikit seperti orang ceramah.
Ma'asyirom muslimin rahimakumullah...
Marilah kita senantiasa bertaqwa kepada Allah S.W.T. dengan penuh mengucapkan syukur kepada-Nya, karena kita masih diberi kenikmatan, baik jasmani maupun rohani, juga panjang umur, sehingga kita masih bisa melaksanakan aktivitas sehari-hari.
Makanan yang kita makan, minuman yang kita minum, pakaian yang kita pakai setiap harinya merupakan anugerah dan pemberian dari Allah S.W.T. bahkan diri kita sendiri ini adalah ciptaan Allah. Manusia adalah makhluk yang dijadikan
dengan bentuk yang sempurana, tidak seperti makhluk-makhluk yang lain, sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat At-Tiin ayat 4-6, yang artinya:
"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, maka bagi merka pahala yang tidak putus-putusnya."
Para pembaca blog Sterben Notes sekalian.......
Dari ayat di atas, kita mengetahui bahwa Allah menciptakkan manusia dalam bentuk yang baik, namun Allah akan mengembalikan kita ke tempat yang paling buruk. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh. Jadi Allah menjadikan manusia, baik orang-orang kafir maupun orang-orang islam dalam bentuk yang sempurna. Namun Dia akan mengembalikan orang-orang kafir ke tempat yang seburuk-buruknya, sedangkan orang-orang yang beriman akan dikembalikan oleh Allah ketempat yang tinggi, yaitu surga. Oleh sebab itu, manusia yang telah diciptakan-Nya, diperintahkan untuk beribadah kepada-Nya, agar seketika mati nanti, mereka akan kembali ke tempat yang lebih baik. Bukan tempat yang serendah-rendahnya. Allah S.W.T. berfirman dalam Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56, yang artinya:
"Dan tidak Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku".
Para pembaca yang berbahagia....
Dari sini jelaslah bahwa fungsi kita hidup ini adalah untuk bberibadah kepada Allah S.W.T. semata, mematuhi dan menjalankan syariat-syariat-Nya yang telah dibawa oleh Rasulallah S.A.W.. menjauhi larangannya dengan penuh ketaatan dan pasrah diri. Meskipun demikian halnya, banyak sekali manusia yang menyalahgunakan, menggunakan anggota badannya, panca indranya seperti mulut, hanya digunakan untuk berbicara yang tidak ada manfaatnya sama sekali, bahkan mereka gunakan untuk melawa perintah Allah, dengan menggunakannya untuk membicarakan kejelekan orang lain, padahal belum tentu dirinya lebih baik dari pada orang yang dijadikan sebagai bahan ejekan.
Mereka diberi mata, tetapi digunakannya untuk memandang hal-hal yang dilarang oleh Allah.
Mereka diberi telinga, namun hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna, mendengarkan kata-kata kotor, kata-kata keji, mendengarkan bisikan-bisikan syetan yang kemudian meracuni jiwanya. Ia enggan dan malas untuk mendengarkan nasihat, juga tidak suka mendengarkan lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an.
Mereka diberi tangan, hanya untuk mengerjakan kejahatan, melanggar hukum-hukum Allah, mencari barang-barang yang banyak untuk kepentingan pribadinya tidak perduli haram atau halal, bahkan ia rela untuk membunuh.
Mereka diberi kaki hanya untuk berjalan menuju tempat-tempat
maksiyat, dan mereka enggan untuk melangkahkan kakinya menuju tempat-tempat
beribadah, seperti masjid, menghadiri majlis ta’lim dan lain-lain.
Mereka diberi otak, namun hanya digunakan untuk memikirkan
bagaimana caranya mendapatkan harta yang banyak, kedudukan yang tinggi, wanita
yang cantik, pangkat dan jabatan tanpa memperhatikan hukum halal atau haramnya
lagi. Mereka tidak menggunakan otak untuk memikirkan ayat-ayat Allah yang
berupa alam semesta yang menakjubkan ini dan juga firman-firman-Nya yang berupa
Al-Qur’an.
Mengapa mereka tidak bertaubat dengan sesungguhnya? Apakah
mereka tidak ingat lagi kepada Allah dan siksa yang dijanjikan-Nya untuk mereka
yang berbuat maksiyat? Dan apakah mereka tidak ingat lagi kepada janji Allah
kepada orang-orang yang berbuat amal sholeh bahwa mereka akan menerima pahala
yang agung berupa surga yang penuh dengan kenikmatan? Ataukah mereka malah
ingkar kepada Allah sebagai Tuhan semesta alam?
Semasa hidup di dunia, mereka yang melakukan kejahatan,
mungkin dengan harta dan kepintarannnya, ia dapat lepas dari hukum, namun di
akhirat nanti, dapatkah mereka lepas dari hukum Allah? Mulut memang dapat
bersilat (bisa berbohong). Namun Allah S.W.T. akan menutup mulut-mulut mereka,
dan tangannyalah yang akan berbicara dan kakinya yang akan menjadi saksi. Allah
S.W.T. berfirman dalam Al-Qur’an surat yaasiin ayat 65, yang artinya:
”pada hari ini Kami
akan tutup mulut mereka dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi
kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu pernah mereka kerjakan.”
Dan firman-Nya dalam surat Al-Zilzal ayat 6, yang artinya:
“pada hari itu manusia
keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan
kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka”.
Menurut sebagian dari ahli tafsir mengenai ayat di atas,
bahwa manusia nanti akan keluar dari kuburnya dengan muka yang bercahaya, muka
yang berseri-seri sebagai tanda ia adalah orang yang sholeh. Sedangkan ada pula
orang yang keluar dari kuburnya dengan muka yang hitam legam sebagai tanda
bahwa ia adalah orang yang durhaka dan memasuki tempat yang serendah-rendahnya,
yaitu neraka.
Allah S.W.T. berfirman dalam surat Al-Zilzal ayat 7-8, yang
artinya:
“barang siapa yang
mengerjakan kebaikan seberat dzarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya,
dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah pun dia akan
melihat (balasan)nya pula”.
Demikianlah mahkamah keadilan Allah, siapa yang mengerjakan
kebaikan meskipun hanya sedikit, akan dibalas oleh Allah dengan kebaikan pula,
bahkan dilipat gandakan sampai lipat ganda yang tinggi, sampai lipat ganda yang
Dia kehendaki. Dan sebaliknya, siapa yang mengerjakan kejahatan sedikit dan ia
tidak bertaubat atau tidak diampuni oleh Allah, maka iapun akan merasakan
balasannya di akhirat nanti.
Para pembaca yang berbahagia..
Hanya segitu saja yang bisa saya sampaikan kali ini. Mungkin
kalian bertanya-tanya kenapa saya tidak menuliskan ayat-ayatnya tapi hanya
artinya saja? Perlu kalian ketahui, bahwa saya mendapatkan ini dari
mendangarkan berbagai macam ceramah, khutbat, kultum, dan lain-lain. Saya tidak
menuliskan ayatnya karna saya tidak tau bagaimana cara mengetiknya. Saya
mengatakan ini agar tidak ada salah paham.
Terima kasih atas kunjungan kalian dan terima kasih juga
telah mau mendengarkan dakwah dari saya. Mungkin cara penyampaiannya mirip
dengan khutbah jum’at. Maaf jika ada salah kata. Marilah kita sesantiasa
beristigfar, bertaubat memohon ampun kepada Allah S.W.T. atas segala dosa dan
kesalahan yang teah kita lakukan, karna setiap manusia pasti pernah melakkukan
dosa dan kesalahan. Daan marilah kita menjalankan apa yang diperintagkan oleh Allah daan menjauhi
larangan-larangan-Nya..Wassalamu'alaikum Warokhmatullahi Wabarokaatuh...